"Ayo kita bercerai."
"Itu bukan masalah besar. Berhubungan seks itu wajar antara pasangan."
"Han Yeseo."
"Kenapa? Apakah terasa aneh ketika aku mengatakan itu?"
Hari ini, dia memutuskan untuk "meluluskan" istrinya.
Pernikahan ini palsu sejak awal, dan Seo Jiheon hanyalah wali dari Han Yeseo.
Dia tidak pernah mengenal cinta. Bahkan sedetik pun.
"Kau benar, oppa. Baik kita menikah atau menghabiskan malam bersama, aku tidak bisa menjadi wanita bagimu. Aku akan mengakuinya sekarang."
Akhir dari cinta pertamanya yang lama dan cinta bertepuk sebelah tangan adalah perceraian. Tapi Jiheon tidak ingin melepaskan Yeseo.
"Apa yang kau lakukan? Kita sudah selesai."
"Apa yang akan kau lakukan dengan selembar kertas ini?"
Tatapan dingin Jiheon mengikuti saat surat cerai jatuh ke lantai dengan lemah. Jiheon mendorong Yeseo ke dinding, dan menundukkan kepalanya seolah akan mencium, tanpa memberi Yeseo kesempatan untuk melarikan diri.
"Ayo bertindak seperti pasangan suami istri yang sebenarnya sekarang."