Pada usia lima tahun, Choi Tae-hoon yang telah dianggap sebagai pemandu (guide) tidak menemukan espernya hingga mencapai usia dua puluh delapan tahun. Suatu hari, karena permintaan adiknya, ia bertemu dengan bintang top, Ji Gwan-yeong, dalam acara tandatangan pertamanya...

"Tentu saja, saya harus membuat Anda mengeluarkan ucapan 'Mari kita berhubungan seks' terlebih dahulu, Tuan Choi Tae-hoon."
Muka sang pemandu memerah belakangan. Memang, ini sudah cukup memalukan dan membuat merasa malu untuk dikenal sebagai sesama staf di pusat. Apa lagi? Apakah pikiran dan tubuhnya tidak bisa sejalan?
Choi Tae-hoon terlepas dari genggaman pria yang merangkulnya semalam lalu, dan dengan keras ia berteriak dengan suara yang bergetar. Meski suaranya agak serak karena kecanggungan, ia tak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
"Saya katakan, tidak, tidak, tidak akan jadi gay!"
"Terserah Anda."
"Kami melakukannya karena kebutuhan! Anda adalah seorang esper dan saya adalah pemandunya!"
"Baiklah."
Ji Gwan-yeong tersenyum lebar. Choi Tae-hoon menatap pria itu dengan marah, pipinya semakin memerah. Tulang belakangnya terasa panas.